Hal tersebut sangat tergantung pada daya tahan tubuh anal; dan virulensi atau keganasan basil TB-nya.
Juga dari dosisnya, misalnya jika pengidap TBC scringkali batuk dalam suatu ruangan, maka kuman yang ada pun bisa banyak.
Schingga bisa mengalahkan daya tahan tubuh „ak meskipun kecukupan gizi anak tcrsebut baik.
Bisa juga tcrjadi basil T BC itu mati atau hanya bcrsarang di dalam tubuh.
Dengan demikian, basil tersebut hidup di dalam tubuh, tetapi tak aktif clan tak mengganggu.
Tetapi begitu anak beranjak dewasa, basil itu bisa saja bcrubah menjadi aktifapabila keadaan tubuhnya tak baik, atau karena imunitasnya kurang.
Akan tetapi, karena tubuh sudah mengenal basil tcrscbut, maka hanya terlokalisir di paru-paru saja tanpa komplikasi di tempat lain.
Untuk mengetahui ada tidaknya TBC pada anak dilakukan tes Mantoux, sesuai nama penemunya.
Tes ini bisa dilakukan sedini mungkin, misalnya usia 1-2 bulan.
Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan zat tuberculin.
Penyuntikan dilakukan terhadap kulit dengan tidak terlalu dalam, supaya reaksinya dapat terlihat.
Reaksinya berupa warna merah pada kulit dan agak keras menonjol.
Apabila hasil tes positif berarti menunjukkan adanya infeksi.
Apa yang harus dilakukan guna menghindari TB? Seperti ibu tahu, pcnccgahan dilakukan dengan pcmberian vaksin BCG.
Seringkali disuntikkan di bahu atau paha.
Pemberian dilakukan scdini mungkin, usia 1-2 bulan.
Dan pemberiannya harus diulang sesuai yang dijadwalkan doktex.
Hal ini dilakukan karena bila terlalu dini, pembentukan kekebalan pada bayi sendiri belum sempuma.
Akan tetapi, bila pembcrian vaksin terlambat bayi akan mudah tertular dari lingkungan sekitamya.
Pemberian vakSin BCG sendiri, baru cfektif dan mcmbcrikan imunitas atau kekebalan setelah 2-3 bulan penyuntikan.
Dalam masa tcrsebut anak belum tcrlindungi dan masih bisa terkena TB.
Dcngan dcmikian, orang tua pun harus hati-hati, jangan dianggap bahwa hari ini disuntik BCG bcrarti bcsok anak sudah kebal TB.
Sclain itu, kebcrhasilan imunisasi BCG ini tidak Scratus persen.
Dengan demikian, tidak pcrlu mentang-mcntang sudah diimunisasi lantas menganggap cntcng pcnyakit ini.
Pcnyuntikan vaksin BCG sering mcnimbulkan efek bekas bcrupa benjolan seperti bisul.
ringkali terdapat di tempat suntikan atau di daerah kelenjar yang bereaksi, misalnya di ketiak atau sclangkangan.
Ibu tak perlu khawatir apabila ter.
jadi hal itu, karena justru hal tcrsebut mcnunjukkan suatu reaksi kekebalan.
Artinya respon imunitasnya bagus.
Memang reaksi yang ditimbulkan berbeda satu sama lain.
Ada yang reaksinya berlebihan, schingga benjolan tampak agak bcsar.
Ada juga yang hanya mengakibatkan benjolan kecil saja, bahkan tak teraba.
Hal tersebut bukanlah masalah.
Akan tetapi, apabila bekas suntikan tersebut sampai menimbulkan abscs, seyogyanya segera diperiksa dokter untuk dibersihkan.
Apabila didiamkan saja, dikhawatirkan berkembang menjadi infeksi (Kumiasih, 2004).
Mcncegah selalu lebih baik dari mengobati.
Dengan demikian, guna menghindari supaya tidak terjadi TBC pada anak, seyogyanya anda mclakukan hal-hal berikut ini.
Pencegahan TBC « Hidup sehat dengan menciptakan Iingkungan yang sehat; v Ventilasi rumah baik, sinar matahari masuk dengan baik, Makanan bergizi yang baik.
Berikan anak anda imunisasi BCG.
Apabila orang tua beresiko tinggi TBC dan takut menulari anak.
maka berilah obat pencegahan INH pada bayi Anda.
Dan tentu saja, orang tua pun menjalani pengobatan TBC dengan benar.
Juga dari dosisnya, misalnya jika pengidap TBC scringkali batuk dalam suatu ruangan, maka kuman yang ada pun bisa banyak.
Schingga bisa mengalahkan daya tahan tubuh „ak meskipun kecukupan gizi anak tcrsebut baik.
Bisa juga tcrjadi basil T BC itu mati atau hanya bcrsarang di dalam tubuh.
Dengan demikian, basil tersebut hidup di dalam tubuh, tetapi tak aktif clan tak mengganggu.
Tetapi begitu anak beranjak dewasa, basil itu bisa saja bcrubah menjadi aktifapabila keadaan tubuhnya tak baik, atau karena imunitasnya kurang.
Akan tetapi, karena tubuh sudah mengenal basil tcrscbut, maka hanya terlokalisir di paru-paru saja tanpa komplikasi di tempat lain.
Untuk mengetahui ada tidaknya TBC pada anak dilakukan tes Mantoux, sesuai nama penemunya.
Tes ini bisa dilakukan sedini mungkin, misalnya usia 1-2 bulan.
Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan zat tuberculin.
Penyuntikan dilakukan terhadap kulit dengan tidak terlalu dalam, supaya reaksinya dapat terlihat.
Reaksinya berupa warna merah pada kulit dan agak keras menonjol.
Apabila hasil tes positif berarti menunjukkan adanya infeksi.
Dengan anak bertambah besar‘benjolan tersebut relatif akan menghilang
Tes ini dilanjutkan dengan foto ronsen paru-paru untuk menentukan ada tidaknya TBC aktif.Apa yang harus dilakukan guna menghindari TB? Seperti ibu tahu, pcnccgahan dilakukan dengan pcmberian vaksin BCG.
Seringkali disuntikkan di bahu atau paha.
Pemberian dilakukan scdini mungkin, usia 1-2 bulan.
Dan pemberiannya harus diulang sesuai yang dijadwalkan doktex.
Hal ini dilakukan karena bila terlalu dini, pembentukan kekebalan pada bayi sendiri belum sempuma.
Akan tetapi, bila pembcrian vaksin terlambat bayi akan mudah tertular dari lingkungan sekitamya.
Pemberian vakSin BCG sendiri, baru cfektif dan mcmbcrikan imunitas atau kekebalan setelah 2-3 bulan penyuntikan.
Dalam masa tcrsebut anak belum tcrlindungi dan masih bisa terkena TB.
Dcngan dcmikian, orang tua pun harus hati-hati, jangan dianggap bahwa hari ini disuntik BCG bcrarti bcsok anak sudah kebal TB.
Sclain itu, kebcrhasilan imunisasi BCG ini tidak Scratus persen.
Dengan demikian, tidak pcrlu mentang-mcntang sudah diimunisasi lantas menganggap cntcng pcnyakit ini.
Pcnyuntikan vaksin BCG sering mcnimbulkan efek bekas bcrupa benjolan seperti bisul.
ringkali terdapat di tempat suntikan atau di daerah kelenjar yang bereaksi, misalnya di ketiak atau sclangkangan.
Ibu tak perlu khawatir apabila ter.
jadi hal itu, karena justru hal tcrsebut mcnunjukkan suatu reaksi kekebalan.
Artinya respon imunitasnya bagus.
Memang reaksi yang ditimbulkan berbeda satu sama lain.
Ada yang reaksinya berlebihan, schingga benjolan tampak agak bcsar.
Ada juga yang hanya mengakibatkan benjolan kecil saja, bahkan tak teraba.
Hal tersebut bukanlah masalah.
Dengan anak bertambah besar‘benjolan tersebut relatif akan menghilang
Dengan anak bertambah besar‘benjolan tersebut relatif akan menghilang.Akan tetapi, apabila bekas suntikan tersebut sampai menimbulkan abscs, seyogyanya segera diperiksa dokter untuk dibersihkan.
Apabila didiamkan saja, dikhawatirkan berkembang menjadi infeksi (Kumiasih, 2004).
Mcncegah selalu lebih baik dari mengobati.
Dengan demikian, guna menghindari supaya tidak terjadi TBC pada anak, seyogyanya anda mclakukan hal-hal berikut ini.
Pencegahan TBC « Hidup sehat dengan menciptakan Iingkungan yang sehat; v Ventilasi rumah baik, sinar matahari masuk dengan baik, Makanan bergizi yang baik.
Berikan anak anda imunisasi BCG.
Apabila orang tua beresiko tinggi TBC dan takut menulari anak.
maka berilah obat pencegahan INH pada bayi Anda.
Dan tentu saja, orang tua pun menjalani pengobatan TBC dengan benar.
Comments
Post a Comment